Review Film
Salah satu tokoh dalam film yang akan saya review adalah Muluk, sarjana Manajemen yang tak pernah putus asa mencari pekerjaan meski selalu gagal. Ia tak pernah bosan memasuki perusahaan untuk melamar, meski keluar dengan tangan kosong dan perasaan kecewa. Suatu ketika ia memergoki seorang anak remaja yang mencopet. Ia menyergap pencopet itu sambil mengancam akan melaporkannya kepada polisi, namun ia tak bias menyanggah alas an dari pencopet tersebut.
Pertemuan dengan pencopet itu ternyata membuka peluang pekerjaan bagi Muluk. Pencopet itu bernama Komet. Komet membawa Muluk ke markasnya, dan berkenalan dengan Bosnya Komet yang bernama Jarot. Di sana ternyata tempat berkumpul anak-anak seusia Komet yang pekerjaannya adalah mencopet. Mereka terbagi tiga kelompokyaitu copet mall, copet pasar, dan copet angkutan umum. Muluk menawarkan ilmu manajemen yang dikuasainya untuk mengelola keuangan para pencopet, dan meminta imbalan 10% dari hasil pekerjaan anak-anak itu.
Dengan uang yang dikelola Muluk, ia membuat program untuk mendidik para pencopet agar suatu saat tidak lagi mencopet. Untuk melaksanakan rencananya itu, Muluk dibantu dua temannya, yaitu Samsul dan Pipit. Mereka memberikan pelajaran agama, budi pekerti, dan kewarganegaraan kepada para pencopet.
Pak Makbul, ayah Muluk senang melihat anaknya sudah bekerja. Apalagi, seperti pengakuan Muluk, bekerja di bagian SDM (Sumber Daya Manusia). Pak Makbul pun memberitahu Haji Sarbini, ayah Rahma, calon besannya. Demikian juga Haji Rahmat ayah Pipit, senang pula melihat anaknya sudah dapat pekerjaan dan tidak lagi hanya mengharapkan imbalan dari kuis di TV.
Suatu saat, Pak Makbul, Haji Sarbini, dan Haji Rahmat terkejut ketika mengetahui bahwa anak-anaknya mendapat gaji dari hasil mencopet. Mereka sangat kecewa, dan mereka menangis di Mushola mohon ampun.
Yang saya suka dari film Alangkah Lucunya (Negeri ini) adalah Rasa empati untuk mengubah orang lain menjadi lebih baik.
Dengan uang yang dikelola Muluk, ia membuat program untuk mendidik para pencopet agar suatu saat tidak lagi mencopet. Untuk melaksanakan rencananya itu, Muluk dibantu dua temannya, yaitu Samsul dan Pipit. Mereka memberikan pelajaran agama, budi pekerti, dan kewarganegaraan kepada para pencopet.
Pak Makbul, ayah Muluk senang melihat anaknya sudah bekerja. Apalagi, seperti pengakuan Muluk, bekerja di bagian SDM (Sumber Daya Manusia). Pak Makbul pun memberitahu Haji Sarbini, ayah Rahma, calon besannya. Demikian juga Haji Rahmat ayah Pipit, senang pula melihat anaknya sudah dapat pekerjaan dan tidak lagi hanya mengharapkan imbalan dari kuis di TV.
Suatu saat, Pak Makbul, Haji Sarbini, dan Haji Rahmat terkejut ketika mengetahui bahwa anak-anaknya mendapat gaji dari hasil mencopet. Mereka sangat kecewa, dan mereka menangis di Mushola mohon ampun.
Yang saya suka dari film Alangkah Lucunya (Negeri ini) adalah Rasa empati untuk mengubah orang lain menjadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar